06.04.202018:11:00UTC+00Emas Berjangka Ditutup di Titik Tertinggi Lebih dari 7 Tahun

Harga emas naik tajam pada hari Senin, memperpanjang kenaikan selama tiga sesi berturut-turut, di tengah harapan bank sentral di seluruh dunia akan mengumumkan stimulus lebih lanjut untuk menghidupkan kembali ekonomi yang jatuh ke dalam resesi yang dalam karena wabah virus korona. Emas berjangka mencatat penutupan tertinggi sejak Desember 2012, karena investor mengambil komoditas safe-have bahkan ketika saham global memantul setelah data menunjukkan penurunan kasus virus korona baru di beberapa daerah rawan virus di kawasan Eropa. Indeks dolar, terlepas dari kenaikan yang berombak, bertahan di wilayah positif. Indeks ini terakhir terlihat di titik 100.70, naik 0,12% dari penutupan sebelumnya, setelah bergerak antara titik 100.48 dan 100.93. Emas berjangka ditutup naik $ 48,20, atau sekitar 2,9%, di harga $ 1.693,90 per ons, harga penutupan tertinggi sejak 17 Desember 2012. Emas berjangka untuk Juni ditutup naik $ 8,00, atau sekitar 0,5%, di harga $ 1.645,70 per ons pada hari Jumat, setelah mencetak kenaikan 2,9% pada sesi sebelumnya. Perak berjangka untuk Mei ditutup naik $ 0,675 di harga $ 15.193 per ons, sementara Tembaga berjangka untuk Mei ditutup di harga $ 2.2175 per pon, naik $ 0,0250 untuk sesi ini. Dengan data pekerjaan bulanan yang suram dari Departemen Tenaga Kerja pada hari Jumat, dan data ekonomi yang lemah dari kawasan euro menunjukkan resesi mendalam yang dekat, permintaan terhadap aset safe haven telah meningkat akhir-akhir ini. Terlepas dari beberapa mantra lemah sekarang dan sebelumnya, emas telah naik secara signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Jumlah kematian terkait virus korona di Negara Bagian New York turun menjadi 594 pada hari Minggu dari 630 pada hari Sabtu, yang mencerminkan penurunan harian pertama. Presiden Donald Trump memperingatkan negara tersebut dapat menuju pekan "terberatnya", tetapi menyatakan harapan negara tersebut melihat "level pulih" dari krisis virus korona.