Pound berada di bawah tekanan lagi dan lagi karena prospek Brexit yang tidak jelas. Jeda yang dipaksakan dalam masalah ini menciptakan vakum informasi, namun kemarin, sinyal-sinyal peringatan diterima terkait algoritma persetujuan selanjutnya untuk kesepakatan Brexit. Dan bukan hanya kegigihan dari para perwakilan Inggris: beberapa perwakilan Eropa juga menyatakan ketidakpuasannya dengan rancangan perjanjian "perceraian" tersebut.
Rintangan lainnya adalah wilayah seberang laut Inggris - Gibraltar. Beberapa abad lalu, Inggris memenangkan wilayah penting yang strategis dari Spanyol, dan sejak itu sengketa kepemilikan belum terselesaikan di antara kedua negara. Namun, diskusi isu ini dilakukan dengan lambat selama bertahun-tahun: baru sekarang Madrid menemukan alasan untuk mengintensifkan proses ini, dengan kata lain - memanfaatkan situasi.
Beberapa bulan lalu, Theresa May mengadakan pembicaraan dengan Spanyol mengenai Gibraltar, dan poin ini dianggap sebagai masalah yang telah selesai. Khususnya, pada musim semi tahun ini, Brussels mengusulkan untuk memberikan veto kepada Spanyol terkait hubungan perdagangan masa depan Gibraltar dengan UE. Setelah beberapa bulan negosiasi, pihak-pihak terkait mencapai sebuah kesepakatan - setidaknya, hal ini dinyatakan oleh perwakilan resmi Spanyol setelah KTT UE bulan Oktober.
Menteri Luar Negeri Spanyol kemudian menekankan bahwa Gibraltar tidak akan menjadi masalah untuk menandatangani kesepakatan Brexit, meski beberapa aspek kunci hubungan masa depan belum ditetapkan. Pihak-pihak terkait menolak mengungkapkan rincian perjanjian, namun menurut beberapa sumber, London dan Madrid sepakat akan hak-hak warga - terutama warga yang bukan merupakan warga Inggris, namun tinggal di Spanyol dan bekerja di Gibraltar. Di sini, penting untuk menekankan satu hal: kesepakatan mengenai Gibraltar disepakati dalam bentuk sebuah protokol, yang harus ditambahkan ke kesepakatan umum penarikan diri antara Inggris dan Uni Eropa. Protokol yang sama akan diterbitkan berkaitan dengan Irlandia Utara serta basis militer Inggris di Siprus.
Aspek ini sangatlah penting dalam konteks persyaratan yang diajukan Spanyol saat ini. Faktanya adalah perjanjian yang disetujui oleh menteri-menteri Inggris menyimpulkan bahwa negosiasi terkait hubungan selanjutnya antara Inggris dan UE (yang tidak tercakup dalam kesepakatan) akan berlanjut setelah 29 Maret 2019, yaitu, setelah penarikan resmi Inggris dari Uni Eropa. Madrid dalam gilirannya memberikan syarat bahwa pasal perpisahan dituliskan dalam perjanjian yang akan mewajibkan London bernegosiasi dengan Spanyol mengenai kedaulatan Gibraltar.
Menurut rumor, Spanyol menuduh Inggris melakukan "trik-trik diplomatik", lagipula, 184 pasal perjanjian di atas tidak dengan jelas mewajibkan London untuk kembali membahas isu ini dan ketentuannya dapat diinterpretasikan dengan berbagai cara yang berbeda. Pihak Spanyol khawatir (dan menurut saya beralasan) bahwa begitu rancangan kesepakatan menjadi dokumen resmi, isu Gibraltar akan kembali dikesampingkan. Oleh karena itulah, Madrid dengan aktif mendesak isu ini untuk dimasukkan dalam rancangan perjanjian sebagai paragraf yang terpisah. Selain itu, Spanyol mengancam akan menolak rancangan perjanjian Brexit jika permintaannya tidak dipenuhi.
Inggris dalam gilirannya, meminta, yang pertama, rancangan perjanjian disepakati oleh para negosiator, dan kelompok yang bernegosiasi meliputi para perwakilan dari UE, yang bertanggung jawab membela kepentingan negara-negara zona euro (termasuk Spanyol). Kedua, proyek ini telah disepakati oleh menteri-menteri Inggris - sehingga perubahan apapun terhadap dokumen ini akan mengakibatkan "efek domino", karena terdapat banyak klaim pada perjanjian ini. Ketiga, London mengingatkan Madrid akan hasil pada KTT UE bulan Oktober, dimana pihak-pihak terkait sepakat untuk merumuskan hubungan mereka dalam protokol terpisah, yang akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kesepakatan secara menyeluruh.
Dengan kata lain, Inggris menolak mentah-mentah segala perubahan terhadap "badan" perjanjian itu sendiri, sementara mereka dapat menandatangani dokumen lain yang mengatur hubungan negara-negara dengan Gibraltar. Perlu dicatat bahwa Angela Merkel dan beberapa perwakilan negara Eropa baru-baru ini mengatakan bahwa KTT kunci UE terkait Brexit yang dijadwalkan pada 25 November, tidak akan dilakukan kecuali bagian yang tersisa dari perjanjian tersebut disepakati. Fakta inilah yang membuat pound turun ke angka 27 kemarin - ketidakpastian kembali muncul mengalahkan optimisme.
Namun, menurut pers Spanyol, pagi ini London dan Madrid menandatangani empat nota kesepahaman, serta perundingan pajak. Jika hari ini Spanyol menghapus permintaannya (atau justru memberikan ultimatum) mengenai perubahan dalam teks rancangan kesepakatan, maka mata uang Inggris akan memainkan perannya dalam konteks pertumbuhan korektif. Namun, pertumbuhan yang stabil dan berskala besar GBP/USD tetap tidak diperkirakan terjadi. Setidaknya hingga 25 November, yaitu hari Minggu ini, pound akan berada di bawah tekanan dalam mengantisipasi tahap selanjutnya dari "proses perceraian".
