timeframe 4 jam
Rincian teknikal:
Channel regresi linear atas: arah - menurun.
Channel regresi linear bawah: arah - menurun.
Moving average (20; diperhalus) - mendatar.
CCI: 170.0430
Pada hari Rabu, 26 Februari, pasangan mata uang EUR / USD terus berada tepat di atas garis moving average, yang menjaga peluang melanjutkan koreksi naik terhadap penurunan tiga pekan. Dalam dua hari trading pertama pekan ini, trader berhasil memindahkan pasangan ini dari posisi terendah tiga tahun, namun prospek euro masih terlihat sangat kabur. Tampaknya setelah akhir koreksi, gerakan menurun akan dilanjutkan di hampir semua kasus. Satu-satunya hal yang harus diklarifikasi adalah bahwa koreksi dapat memakan waktu yang sangat lama. Kita tahu bahwa pasangan ini dapat menunda untuk waktu yang sangat lama, setelah itu pasangan ini mulai jatuh.
Hari trading ketiga pekan ini akan sangat membosankan dalam hal peristiwa ekonomi makro. Jika trader menerima setidaknya data sekunder dari Jerman dan Amerika Serikat dalam dua hari pertama, maka pada hari Rabu data tersebut tidak akan tersedia. Meski demikian, euro tidak mengalami kurangnya perhatian dari para trader. Selama tiga hari berturut-turut, pasangan euro / dolar bergerak naik. Meski dengan kesulitan, pasangan ini melampaui hambatan atas. Meskipun tidak memiliki alasan mendasar untuk tumbuh, pasangan ini masih sedikit bertambah. Kami masih percaya bahwa pertumbuhan euro saat ini secara eksklusif korektif. Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi pergerakan pasangan mata uang. Namun, sangat jelas bahwa alasan untuk pertumbuhan euro sekarang adalah kebutuhan untuk menyesuaikan setelah jatuh tiga pekan - bukan karena "virus corona" dan kekhawatiran baru terhadap perlambatan ekonomi dunia. Sementara itu, banyak ahli dan analis percaya bahwa karena penyebaran "virus corona" dan konsekuensi negatif bagi ekonomi AS, The Fed akan menurunkan suku bunga utama pada tahun 2020, bahkan mungkin dua kali. Kami percaya bahwa masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan seperti itu. Pertama, ekonomi AS terus secara umum merasa baik terlepas dari fakta bahwa data terbaru menunjukkan penurunan aktivitas bisnis di sektor jasa dan manufaktur Markit. Kedua, "virus corona" belum memperoleh skala yang besar untuk memiliki dampak serius pada perekonomian. Ketiga, semua negara maju, termasuk Amerika Serikat, telah menetapkan langkah-langkah untuk memerangi "virus corona". Keempat, pasar saham AS ambruk bukan karena virus Covid-2019 itu sendiri, tetapi karena kekhawatiran investor terhadap perlambatan ekonomi global, terutama ekonomi AS. Segera setelah para ilmuwan dan dokter berhasil melokalisasi dan meratakan wabah ini, investor akan mengembalikan modalnya dari "safe haven" ke aset berisiko. Dengan demikian, jatuhnya pasar saham AS bersifat sementara.
Terlebih, sebagian besar anggota Fed tidak melihat perlunya pelonggaran kebijakan moneter pada tahun 2020, kecuali jika ekonomi mulai melambat pada laju yang tinggi. Sebagai contoh, Presiden Fed Cleveland, Loretta Meister mengatakan bahwa "virus corona" adalah risiko negatif bagi ekonomi AS, namun, ia tidak membenarkan perubahan dalam kebijakan moneter. Meister juga mengatakan sangat sulit untuk menilai skala dampak ekonomi terhadap Amerika saat ini. Kepala Federal Reserve Bank of Atlanta, Raphael Bostic, memiliki pendapat serupa. Bostic tidak melihat perlunya perubahan suku bunga karena ia tidak berpikir bahwa "virus corona" akan memiliki dampak serius bagi perekonomian AS. Selain itu, kepala Federal Reserve Atlanta ini percaya bahwa akibat dari virus ini akan besar bagi China. Dalam beberapa bulan, "semuanya akan kembali normal," kata Bostic. Neil Kashkari, Ketua Minneapolis Federal Reserve, juga berbicara tentang ketidakmampuan parameter kebijakan moneter saat ini. Ia mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk berspekulasi tentang langkah-langkah apa yang akan diambil Fed dalam menanggapi situasi terkait virus pneumonia ini. Mr Kashkari juga menggemakan pandangan kepala Fed Jerome Powell, mengatakan ekonomi AS dalam kondisi baik terlepas dari situasi pasar. Ingat bahwa menurut informasi terakhir, jumlah orang yang terinfeksi di Amerika sebanyak 53 orang.
Dengan demikian, kami yakin bahwa selama indikator-indikator ekonomi makro di AS tida merangkak turun, Fed tidak akan mencampuri parameter kebijakan moneter. Agar virus China memiliki dampak seperti itu pada ekonomi dunia, infeksi harus jauh lebih luas.
Volatilitas rata-rata pasangan mata uang euro/dolar sebesar 56 poin per hari. Indikator volatilitas terus tumbuh. Namun, mengingat latar belakang ekonomi makro yang lemah pada pekan ini, pasangan ini mungkin segera kembali ke volatilitas 40 poin per hari. Dengan demikian, pada hari Rabu, kami perkirakan gerakan antara perbatasan koridor volatilitas di titik 1.0824-1.0936. Pembalikkan turun indikator Heiken Ashi akan menandakan babak koreksi baru terhadap koreksi.
Level support terdekat:
S1 - 1.0864
S2 - 1.0803
S3 - 1.0742
Level resistance terdekat:
R1 - 1.0925
R2 - 1.0986
R3 - 1.1047
Rekomendasi trading:
Pasangan euro/dolar melanjutkan gerakan korektifnya, dengan resmi - tren naik. Dengan demikian, pembelian mata uang Eropa dengan target di titik 1.0925 dan 1.0936 kini relevan karena kedua channel regresi linear mengarah ke bawah. Anda dapat kembali ke posisi jual setelah harga ditetapkan di bawah garis moving average dengan target di titik 1.0803 dan 1.0742.
Selain gambaran teknikal, Anda juga harus memperhitungkan data fundamental dan waktu perilisannya.
Penjelasan ilustrasi:
Channel regresi linear tertinggi ditunjukkan garis searah warna biru.
Channel regresi linear tertinggi ditunjukkan garis searah warna ungu.
CCI - garis biru di jendela indikator.
Moving average (20; diperhalus) - garis biru di grafik harga.
Level Murray - garis horizontal multi warna.
Heiken Ashi adalah indikator yang mewarnai bar dengan warna biru dan ungu.
Kemungkinan jenis pergerakan harga:
Panah merah dan hijau.