Virus corona COVID-19 dan perang dagang menimbulkan krisis global paling kuat sejak 2008, ketika jatuhnya Lehman Brothers Bank membuat ekonomi global sangat terkejut. Bank-bank sentral dan pemerintah berusaha untuk melawan bencana yang akan datang, tetapi sejauh ini belum berhasil. Pekan lalu, Federal Reserve pada rapat darurat menurunkan suku bunga sebesar 0,5%, tetapi ini tidak menenangkan pasar, yang khawatir terhadap epidemi dan akibatnya, hanya memperburuk penurunan harga. Suku bunga diturunkan oleh Reserve Bank of Australia dan Bank of Canada. Bank of England juga memangkas suku bunga setengah persen pada rapat darurat hari ini, pada hari Rabu, 11 Maret.
Pada hari Selasa, dalam rapat dengan anggota parlemen Republik di Capitol Hill, Presiden AS Donald Trump mengusulkan pengaturan tarif pajak gaji sebesar 0% pada akhir tahun ini. Seperti yang Menteri Keuangan Steven Mnuchin kemudian katakan, presiden memperoleh dukungan dari kedua belah pihak. Seperti yang Anda lihat, Trump tidak hanya menulis pesan di Twitter, tetapi juga mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan situasi. Meskipun reaksinya pekan lalu, ketika ia tidak benar-benar mengomentari peristiwa yang terjadi di pasar, menunjukkan bahwa ia benar-benar bingung. Selain langkah-langkah untuk menurunkan pajak, Trump mengusulkan pengenalan subsidi negara untuk produsen minyak serpih, yang sangat dipengaruhi oleh jatuhnya harga. Jadi persaingan antara harga minyak yang rendah dan mesin cetak mungkin dimenangkan oleh mesin cetak, yang, tampaknya, hanya dapat dipatahkan dengan "menempelkan potongan besi tempa" dalam mekanismenya. Namun, pasar terus gelisah, sementara keputusan atas insentif pajak belum dibuat.
Volatilitas pasar AS berada pada level tertinggi dalam setidaknya lima tahun sebelumnya, di atas nilai rata-rata di level 15 lebih dari 5,5 kali (Gbr.1). Dan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pada 2015 dan 2018, volatilitas pasar saham semakin meningkat setiap pekannya, yang membuat para investor kehabisan tenaga, memaksanya untuk menjual aset, dan ini, pada gilirannya, menyebabkan harga terus jatuh.
Grafik.1: volatilitas pasar saham AS.
Penurunan pasar saham AS menyebabkan kenaikan tajam euro. Faktanya adalah bahwa mulai tahun 2015, ketika Fed menghentikan program pelonggaran kuantitatifnya, mata uang Eropa mulai menggantikan dolar AS sebagai mata uang pendanaan. Ini merangsang operasi arbitrase mata uang besar-besaran, yang kita kenal dengan istilah carry-trade. Inti dari operasi tersebut adalah bahwa investor menerima pembiayaan dalam euro di tingkat bunga nol, kemudian membeli dolar dan menempatkan uang pada kurs dalam dolar AS.
Namun, ketika nilai aset mulai turun, terutama seperti sekarang, investor bergegas menukar dolar dengan euro, yang menyebabkan nilainya naik. Kami mengamati fenomena ini pada akhir Februari dan pekan lalu. Namun, kita harus memahami bahwa masih ada lebih banyak dolar di pasar daripada euro, dan mata uang Eropa baru-baru ini menjadi mata uang pendanaan dan tidak dapat menggantikan dolar. Oleh karena itu, apresiasi euro agak bersifat sementara dan akan berakhir dengan keputusan ECB, yang belum menanggapi guncangan.
Masalahnya adalah bahwa Christine Lagarde hampir tidak memiliki alat untuk merespon, dan pusat infeksi COVID-19 dari China secara bertahap pindah ke Eropa. Kemungkinan besar, bank sentral akan mengumumkan insentif tambahan dalam bentuk program pembiayaan jangka panjang dan menciptakan sejumlah dana untuk membantu negara-negara yang terkena dampak epidemi ini. Untuk saat ini, situasi di Eropa semakin memburuk. Saat ini, lebih dari 10 ribu orang telah terinfeksi di Italia, lebih dari seribu lima ratus di Jerman dan Prancis, dan lebih dari dua ribu orang terinfeksi di Spanyol. Namun, saat Anda membaca kalimat-kalimat ini, situasinya cenderung semakin buruk. Selain itu, gagasan, misalnya, Amerika Serikat, bahwa pajak upah dapat dihapuskan di Eropa, hampir tidak akan terjadi pada birokrat Eropa.
Hari ini, Merkel mengatakan bahwa hingga 60% warga Jerman kemungkinan akan terinfeksi virus. Sangat mudah untuk menghitung bahwa dengan tingkat kematian sekitar 5% dan populasi 83 juta orang di Jerman, sebagai akibat dari epidemi, hingga 250 ribu orang dapat meninggal, kebanyakan dari mereka adalah lansia. Ini adalah momok yang menakutkan.
Jika kita mengasumsikan situasi yang ideal, di mana tidak ada rapat bank sentral, virus corona dan volatilitas gila, maka dinamika pasangan EURUSD dapat terlihat sebagai berikut. Setelah menerima pola jual, target penurunan euro adalah level 1.12. Namun, sebaiknya, posisi tidak tetap di pasar, selama pengumuman keputusan ECB dan konferensi pers Lagarde, ketika, selain volatilitas yang ada, ketidakpastian baru akan muncul.
Rencana yang diumumkan Arab Saudi, yang memutuskan untuk secara tajam meningkatkan produksi menjadi 13 juta barel per hari, yang akan menjadi negatif bagi pasar minyak, harus disorot dari berita hari Rabu, tetapi tidak dapat disangkal bahwa pernyataan Saudi tidak lebih dari gertakan untuk memaksa Rusia kembali ke meja perundingan. Walau bagaimanapun, ekonomi Rusia terlihat lebih stabil daripada ekonomi Arab Saudi, terutama dengan mempertimbangkan fakta bahwa di Rusia, anggaran dibuat dengan harga minyak rata-rata tahunan $ 42,5 dan surplus, dan di Arab Saudi ada lubang besar $ 80. Jadi Putra Mahkota Salman dapat menaikkan harga sebanyak yang ia inginkan, hanya saja hampir tidak ada orang yang akan bertindak melawan amarahnya. Secara umum, tunggu dan lihat, semoga virus corona berlalu , amin!
