Level-level menarik untuk membeli minyak tidak meninggalkan banyak trader sendiri. Kemarin saya berbicara mengenai rencana rapat antara Donald Trump dengan perwakilan dari perusahaan-perusahaan minyak terbesar AS, yang menyebabkab kenaikan tipis harga. Namun, mendekati pertengahan sesi Amerika Utara, presiden Amerika mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan Pangeran Mahkota Arab Mohammed bin Salman dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai stabilisasi pasar minyak, yang menyebabkan apresiasi harga lebih dari 20% dari $21 per barel ke $27 per barel WTI. Brent juga naik di $10. Menurut Trump, ada kemungkinan untuk menurunkan produksi minyak ke 10 juta barel per hari.

Pimpinan Amerika tersebut mencuit dalam Twitter bahwa Pangeran Mahkota Arab Saudi telah berbicara dengan Presiden Putin, namun informasi ini belum dikonfirmasi, karena Kremlin mengatakan tidak ada percakapan tersebut. Meskipun begitu, Arab Saudi meminta rapat luar biasa OPEC setelah berbicara dengan Trump, dengan mengatakan Arab mempertimbangkan penurunan produksi hingga di bawah 9 juta barel per hari, namun dengan syarat negara lain juga ikut dalam pengurangan ini. Kami berbicara mengenai para produsen di AS, Kanada, Meskiko dan negara lain dari G20. Rapat untuk menstabilkan harga minyak OPEC dijadwalkan pada 6 April melalui konferensi video.

Setelah kabar tersebut, banyak yang mulai berbicara mengenai harapan gencatan perdamaian perang harga antara Rusia dan Arab Saudi, yang dimulai pada waktu yang tidak tepat, yaitu di tengah penyebaran virus corona.

Namun, mengandalkan pertumbuhan pesat kuotasi saat ini juga tidak benar-benar tepat. Salah satu alasannya adalah adanya krisis, yang skalanya belum diketahui pasti dan pasti akan mempengaruhi permintaan. Alasan kedua adalah pengisian cepat minyak di fasilitas penyimpanan di tengah anjloknya permintaan minyak. Karena penutupan banyak perusahaan yang menggunakan minyak, akan sangat sulit untuk Arab Saudi dan Rusia menarik 10 juta barel per hari dari pasar. Untuk alasan ini, syarat untuk bergabung dengan perjanjian sejumlah negara juga dapat dipahami.

Sedangkan untuk gambaran teknikal minyak WTI, major resistance yang terletak di area 27,50 dolar AS, jika level ini ditembus maka dapat membentuk lonjakan tajam harga ke level tinggi di 32 dan 35,50 per dolar per barel. Penting untuk dicatat bahwa sejauh ini belum ada keputusan yang dicapai untuk mengurangi produksi, pembicaraan dan proposal tetap sama. Jika topik ini tidak menghasilkan apa-apa, kuotasi akan dengan cepat kembali ke level minimum tahunan mereka di area $20 per barel. Oleh karena itu, tidak perlu terburu-buru untuk membuka posisi long pada level atraktif saat ini, bahkan di level $24, jika anda belum siap untuk tetap pada penurunan ke $17-$15 per barel, atau bahkan ke 12. Menjadi masalah lain jika setelah negosiasi banyak negara sepakat membuat konsensi dan menurunkan produksi mereka, yang akan menjadi sinyal jelas jangka menengah untuk memperkuat emas hitam, setidaknya dari level rendah mengganggu negara-negara pengekspor minyak.