25.03.202019:22:00UTC+00Surat Utang Tunjukkan Kurangnya Arah Sebelum Ditutup Menurun

Surat utang menunjukkan kurangnya arah sepanjang hari perdagangan pada hari Rabu sebelum menyelesaikan sesi di wilayah negatif. Harga obligasi bergerak ke turun mrnuju penutupan setelah menghabiskan sesi tersebut dengan memantul bolak-balik melintasi garis yang tidak berubah. Selanjutnya, imbal hasil surat utang sepuluh tahun, yang bergerak berlawanan dengan harganya, naik 4,2 basis poin menjadi 0,858 persen. Penutupan surat utang yang lebih rendah terjadi karena saham di Wall Street memperpanjang reli besar-besaran kemarin di tengah berita para pemimpin Senat dan Gedung Putih telah mencapai kesepakatan mengenai RUU stimulus $ 2 triliun. Pemimpin Mayoritas Senat, Mitch McConnell, R-Ken., mengumumkan kesepakatan tersebut pagi ini, dengan mengatakan ia mengharapkan undang-undang itu disahkan hari ini. McConnell menggambarkan RUU itu sebagai "tingkat investasi waktu perang" di negara tersebut, memberikan bantuan keuangan kepada individu dan perusahaan di tengah pandemi virus korona yang tengah berlangsung. Mitra Demokrat dari Partai Republik, Pemimpin Minoritas Senat, Chuck Schumer, D-N.Y., juga memuji RUU tersebut, yang menurutnya akan memberikan "suntikan kompensasi pengangguran." Schumer juga mengklaim bahwa RUU final ini akan meningkatkan pengawasan terhadap dana talangan perusahaan yang diusulkan senilai $ 500 miliar, yang telah menjadi titik penting di kalangan Demokrat. Senat dapat segera meloloskan RUU tersebut hari ini, meskipun paket stimulus masih perlu disetujui oleh DPR yang dikendalikan Demokrat sebelum menuju ke meja Presiden Donald Trump. Di sisi ekonomi AS, sebuah laporan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan menunjukkan peningkatan tak terduga dalam pesanan baru untuk barang tahan lama A.S. pada bulan Februari. Departemen Perdagangan mengatakan pesanan barang tahan lama melonjak 1,2 persen pada Februari setelah naik 0,1 persen pada Januari. Para ekonom memperkirakan pesanan barang tahan lama akan turun sekitar 0,8 persen dibandingkan dengan penurunan 0,2 persen yang telah dilaporkan untuk bulan sebelumnya. Peningkatan pesanan barang tahan lama yang tak terduga sebagian besar disebabkan oleh pantulan besar pesanan untuk peralatan transportasi, yang melonjak 4,6 persen pada Februari setelah turun 0,9 persen pada Januari. Namun, tidak termasuk lonjakan pesanan peralatan transportasi, pesanan barang tahan lama turun 0,6 persen pada Februari setelah naik 0,6 persen pada Januari. Para ekonom memperkirakan penurunan 0,4 persen. "Peningkatan pesanan barang tahan lama pada bulan Februari mencerminkan lonjakan pesanan transportasi, dengan pesanan barang modal yang mendasarinya dan pengiriman yang turun," kata Michael Pearce, Ekonom Senior AS di Capital Economics. Ia menambahkan, "Itu menunjukkan investasi peralatan bisnis berada di jalur stagnasi secara luas pada kuartal pertama, bahkan sebelum virus menghancurkan permintaan domestik." Sementara itu, Departemen Keuangan mengungkapkan bahwa lelang surat utang lima tahun senilai $ 41 miliar menarik permintaan di atas rata-rata. Lelang surat utang lima tahun menarik imbal hasil tinggi 0,535 persen dan rasio bid-to-cover 2,53, sedangkan sepuluh lelang surat utang lima tahun sebelumnya memiliki rasio bid-to-cover rata-rata 2,40. Rasio bid-to-cover adalah ukuran permintaan yang menunjukkan jumlah penawaran untuk setiap dolar nilai surat utang yang dijual. Ke depan, Departemen Keuangan akan mengumumkan hasil lelang surtat utang tujuh tahun senilai $ 32 miliar pada hari Kamis. Sebuah laporan mengenai klaim pengangguran mingguan juga dijadwalkan akan dirilis pada hari Kamis dan mungkin menarik perhatian karena akan menjadi salah satu poin data pertama yang mencerminkan dampak wabah virus korona.