25.03.202019:43:00UTC+00Minyak Mentah Berjangka Ditutup Lebih Tinggi

Harga minyak mentah bergerak lebih tinggi pada hari Rabu, menyusul reli bensin berjangka karena penurunan persediaan bensin mingguan. Optimisme terhadap disetujuinya RUU stimulus sebesar $ 2 triliun juga berkontribusi pada kenaikan minyak di sesi ini. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate untuk Mei ditutup naik $ 0,48, atau sekitar 2%, di harga $ 24,49 per barel. Minyak mentah berjangka Brent naik sekitar $ 0,30, atau 1%, di harga $ 27,45 per barel. Data yang dirilis oleh Energy Information Administration (EIA) pagi ini menunjukkan persediaan minyak mentah di AS naik 1,6 juta barel untuk pekan yang berakhir 20 Maret, terhadap ekspektasi kenaikan 2,8 juta barel. Data menunjukkan persediaan bensin turun 1,5 juta barel, lebih dari dua kali penurunan yang diperkirakan, sementara stok sulingan lebih rendah sekitar 680.000 barel, dibandingkan dengan penurunan yang diperkirakan sebesar 1,9 juta barel. Laporan EIA juga mengatakan permintaan bahan bakar secara keseluruhan turun hampir 2,1 juta barel per hari. Data dari kelompok industri American Petroleum Institute menunjukkan pada hari Selasa bahwa ada penurunan 1,25 juta barel minyak mentah yang disimpan dalam penyimpanan untuk pekan yang berakhir pada 20 Maret. Harapan surplus sebesar 2,774 juta barel. Para pemimpin Senat AS dan pejabat Gedung Putih akhirnya mencapai kesepakatan tentang paket stimulus fiskal senilai $ 2 triliun yang dimaksudkan untuk memberikan bantuan ekonomi selama pandemi virus korona yang tengah berlangsung. Pimpinan Mayoritas Senat, Mitch McConnell, R-Ken., Dan Pimpinan Minoritas Senat Chuck Schumer, D-N.Y., mengumumkan kesepakatan pada jam-jam awal Rabu pagi, dengan pemungutan suara atas RUU yang diperkirakan nanti sore.